Makalah Leishmania sp.



MAKALAH
“LEISHMANIA”




 KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
      Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
       Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Makassar, 30 Maret 2017

Penyusun










DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….2
DAFTAR ISI…….………………………………..……………………………….3
BAB  I      Pendahuluan…………………………………………………………...5
1.1  Latar Belakang………………………………………………….....5
1.2  Rumusan Masalah………………………………………………....5
1.3  Tujuan ………………………………………………………….....6
BAB II            Pembahasan…………………………………………………………....7
2.1    Leishmania……………………………………………………....7
2.2    Leishmania donovani…………………………………………....9
a.       Sejarah Leishmania donovani……………………………...10
b.      Penyebaran Leishmania donovani…………………………10
c.       Taksonomi Leishmania donovani………………………….10
d.      Morfologi Leishmania donovani…………………………...11
e.       Habitat Leishmania donovani……………………………...12
f.       Siklus hidup Leishmania donovani………………………...12
g.      Penyebab Penyakit…………………………………………13
h.      Pencegahan…………………………………………………14
2.3    Leishmania tropica…………..…………………………………14
a.       Sejarah Leishmania tropica ………………………………..15
b.      Penyebaran Leishmania tropica …………………………...15
c.       Taksonomi Leishmania tropica ……………………………16
d.      Morfologi Leishmania tropica …………………………….16
e.       Habitat Leishmania tropica ………………………………..16
f.       Siklus hidup Leishmania tropica …………………………..17
g.      Penyebab Penyakit…………………………………………17
h.      Pencegahan…………………………………………………18
2.3    Leishmania brasiliensis…………..…………………………….18
a.       Sejarah Leishmania brasiliensis..…………………………..18
b.      Penyebaran Leishmania brasiliensis…………..…………...19
c.       Taksonomi Leishmania brasiliensis…..……………………19
d.      Morfologi Leishmania brasiliensis…..……………………..19
e.       Habitat Leishmania brasiliensis….………………………...20
f.       Siklus hidup Leishmania brasiliensis.……………………...20
g.      Penyebab Penyakit…………………………………………20
h.      Pencegahan…………………………………………………21
BAB III    Penutup……………………………………………………….………22
                  3.1    Kesimpulan…………………………………………………….22
                  3.2    Saran……………………………………………………………22
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………23














BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Parasitolog adalah ilmu yang mempelajari mengenai parasit. Parasit merupakan organisme yang hidup pada permukaan tubuh atau di dalam organisme lain dan untuk keberlangsungan hidupnya mengambil sebagian atau seluruh makanan serta mendapat perlindungan dari organisme lain.
Jika kita lihat dari pengertian di atas, jelas bahwa keberadaan parasit ini sangat menggangu manusia dan organisme lainnya. Parasit tidak hanya mencari perlindungan maupun mengambil makanan tetapi dari aktivitas tersebut parasit dapat menimbulkan gangguan berupa penyakit terhadap tempat di mana parasit  hidup, seperti pada manusia, mamalia, dan organisme lainya.
Salah satu organisme yang termasuk ke dalam golongan parasit adalah Leishmania, parasit ini dapat menimbulkan penyakit yang banyak ditakuti oleh masyarakat di dunia, karena telah tersebar ke lebih dari 80 Negara dan menjadi endemik di suatu daerah sehingga sangat meresahkan dan dapat menyebabkan kematian. Untuk dapat mengambil tindakan untuk bagaimana mencegah terjadinya penyakit yang disebabkan oleh parasit Leishmania, maka perlunya untuk membuat makalah ini.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah penemuan parasit Leishmania sp.?
2.      Bagaimana penyebaranm dari parasit Leishmania sp.?
3.      Apa taksonomi dari parasit Leishmania sp.?
4.      Bagaimana morfologi dari parasit Leishmania sp.?
5.      Dimana habitat dari parasit Leishmania sp.?
6.      Bagaimana siklus hidup dari parasit Leishmania sp.?
7.      Apa penyebab penyakit dari parasit Leishmania sp.?
8.      Bagaimana pencegahan dari parasit Leishmania sp,?


1.3  Tujuan
1.      Agar mahasiswa dapat mengetahui sejarah penemuan parasit Leishmania sp.?
2.      Agar mahasiswa dapat mengetahui penyebaranm dari parasit Leishmania sp.?
3.      Agar mahasiswa dapat mengetahui taksonomi dari parasit Leishmania sp.?
4.      Agar mahasiswa dapat mengetahui morfologi dari parasit Leishmania sp.?
5.      Agar mahasiswa dapat mengetahui habitat dari parasit Leishmania sp.?
6.      Agar mahasiswa dapat mengetahui siklus hidup dari parasit Leishmania sp.?
7.      Agar mahasiswa dapat mengetahui penyebab penyakit dari parasit Leishmania sp.?
8.      Agar mahasiswa dapat mengetahui pencegahan dari parasit Leishmania sp,?

















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Leishmania
Leishmania adalah flagellate yang tersebar luas di alam dan terdiri dari banyak spesies yang mempunyai morfologi yang mirip satu sama lainnya, sehingga sukar dibedakan. Oleh karena itu diferensiensi hanya dapat dilakukan berdasar atas perbedaan sifat-sifat kimiawi, pemeriksaan serologic, perbedaan pertumbuhannya di dalam tubuh vector, jenis vektornya, jenis-jenis reservoir host dan faktor-faktor epidemiologic lainnya serta atas dasar gejala-gejala klinik yang ditimbulkan oleh masing-masing spesies.
Spesies-spesies Leishmania yang parasitik pada manusia adalah Leishmanis donovani yang menimbulkan leishmania visceral (penyakit Kala-azar), Leishmania tropica yang menyebabkan leishmaniasis kulit (Oriental sore), dan Leishmania braziliensis penyebab leishmania mukokutan atau nasofaring (espundia). Leishmania donovani juga dapat menimbulkan leismaniasis kulit (dermal leishmanoid atau post-kala-azar dermal leishmaniasis).
Berbagai jenis hewan mammalia dapat bertindak sebagai reservoir host Leishmania misalnya anjing, rodent liar dan karnivora lainnya.


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEid2s8So9cpvYD13SOLssBF3ktZAcZEDtfYtlF4GlzuR8RHauRukOxV50KcfHp_rajTuYC5aWcrLnv_9Kskv8jeIW31YE60F423PTqHxXfSXr68eznMOKdBY_YJMvSng4unCU5BWwnQW5RV/s1600/796235.fig.004.jpg
 











Gambar 2.1 Leishmania sp.
Description: D:\Leishlifecycle.gifGenus Leishmania mempunyai 2 bentuk, yaitu : 1) bentuk Leishmania (stadium afgella atau amastigot) yang terdapat di dalam tubuh mammalia, misalnya manusia, anjing, dan hamster, dan berada dalam sel-sel retikuloendotel, dan 2) bentuk leptomonad (stadium flagella atau promastigot) yang terdapat di dalam usus artropoda yang bertindak sebagai vector.








Gambar 2.2 siklus hidup Leishmania sp.
Ketiga spesies Leishmania mempunyai yang hampir sama , tetapi berbeda dalam sifat biakan, manifestasi klinis, penyebaran dan vektornya. Ketiga spesies tersebut terdiri atas sejumlah strain yang berbeda dalam virulensi, tipe, lesi sifat biologi dan adaptasi pada vektor. Penyembuhan kala azar dan oriental sore memberikan kekebalan yang lama. Keadaan malnutrisi dan debilitas merupakan pedisposisi serangan klinis. Imunisasi terhadap penyakit oriental sore berhasil dilakukan dengan menggunakan bahan biakan atau bahan dari lesi manusia atau dari limpa binatang yang terinfeksi.





Description: D:\clip_image002175.jpg
 









Description: D:\2009-07-JS8Q1840_Prague.jpgGambar 2.2 Morfologi Leishmania sp.








Gambar 2.3 Lalat pasir, vektor Leishmaniasis
2.2 Leishmania Donovani
Leishmania donovani adalah endoparasit protozoa menghuni sel-sel dari system retikulo-endotel manusia menyebabkan leishmaniasis visceral kala-azar, yang artinya penyakit hitam, oleh karena kulit penderita berwarna hitam akibat terjadinya hiperpigmentasi. penyakit ini terdapat endemik di India, Cina, Afrika, Eropa Selatan, Amerika Selatan, dan Rusia. Di dalam tubuh manusia Leishmania donovani terdapat dalam bentuk leishmania dijumpai intrasesluler di dalam sel-sel sistem retikuloendotel.



a.      Sejarah Leishmania Donovani
Pada tahun 1900, Willian Leishmania menemukan L. donovani pada limpa seorang tentara yang meninggal karena deman di Dum-Dum India. Sehingga penyakit ini dinamakan deman Dum-Dum atau Kala-azar. Penemuan ini dipublis pada tahun 1903, setahun kemudian Charles Donoda menemukan parasit yang sama pada biopsi limpa. Sehingga para ilmuwan bersepakat menamakan parasit ini dinamkan Leishmania donovani.
Parasit ini distribusinya sangat luas dari daerah Mediteranian, Asia Tengah, Rusia Selatan dan China, sedangkan spesies vekrtornya adalah Phlebotomus major, P. perniciosus, P. chinensis, P. longicuspis. Varietas lain ditemukan di daerah India Barat dan Bangladesh dengan vector P. argentipes. Varietas yang lebih virulent ditemukan di Afrika Timur dengan vector P. martini, dan P. orientalis.

b.      Penyebaran Leishmania Donovani
          Parasit Leishmania ditemukan di 88 negara, di Amerika Tengah dan Selatan, Meksiko, Eropa selatan (sangat jarang), Timur Tengah, sebagian Asia, dan terutama timur dan utara Afrika. endemik di India, Cina, Afrika, Eropa Selatan, Amerika Selatan, dan Rusia. Di India, itu lebih lazim di Assam, Bihar, Orissa, Madras dan Timur Uttar Pradesh Meskipun penyakit ini lazim pada orang dari segala usia, sekitar 60% orang yang menderita penyakit ini milik kelompok dewasa muda dan jarang anak-anak di bawah empat tahun usia. Di Cina dan Brasil, anjing merupakan reservoir infeksi bagi manusia.
 
c.       Taksonomi Leishmania Donovani
Kingdom                     : Protista
Subkingdom                : Protozoa
Phylum                        : Sarcomastigophora
Class                            : Zoomastigophora
Order                           : Kinetplastida
Family                         : Trypanosomatidae
Section                        : Salivaria
Genus                          : Leishmania
Species                        : Leishmania donovani

d.      Morfologi Leishmania Donovani
Selama siklus hidupnya parasit ini mempunyai dua bentuk yaitu bentuk leishmania (stadium aflagella atau amastigot) yang terdapat didalam tubuh mammalia, misalnya manusia, anjing, dan hamster dan berada di dalam sel-sel retikuloendotel, dan bentuk leptomonad yaitu stadium flagella atau promastigot yang terdapat di dalam usus artropoda yang bertindak sebagai vector. Bentuk ini juga akan didapatkan jikalau dilakukan biakan parasit pada media buatan.
Bentuk leishmania (aflagella) mempunyai bentuk yang oval dengan ukuran antara 2 sampai 4 mikron, mempunyai flagella, terdapat  axonema, 1 nukleus, 1 blefaroplas dan 1 kinetoplas.. Intinya kecil dengan garis tengah kurang dari 1 mikron. Inti yeng terletak sentral ini berbentuk bulat atau lonjong. Kinetoplas yang tampak sebagai bintik yang kecil. Dari kinetoplas keluar benang halus (fila ment) yang menuju ke tepi tubuh, yang disebut aksonema atau rhisoplas dan terdiri dari akar dan flagel. Di sepanjang aksonema terdapat ruangan-ruangan jernih yang tidak berwarna atau vakuol. Bila  organisme  tersebut diwarnai dengan  Giemsa  atau Wright, maka nukleus dan kinetoplas akan  berwarna merah, sedang sitoplasma akan berwarna biru. Leishmania hidup intra selluler dan berkembang  biak dengan membelah diri.
Morfologi bentuk leptomonad berbeda antara bentuk masih muda dengan bentuk yan telah matang. Leptomonad yang muda berbentuk lonjong pendek, berukuran antara 5 sampai 10 mikron panjangnya dan lebar antara 2 sampai 3 mikron. Bentuk leptomonad yang matang bentuknya panjang dan langsing dengan panjang antara 15 sampai 20 mikron dan lebar antara 1 sampai 2 mikron, dan belum memiliki flagella, mempunyai flagella pada posterior, terdapat  1 nukleus dan 1 kinetoplas yang bekerja sebagai inti lembaga flagella. Bentuk Leptomonad berkembang biak dengan membelah  meman­jang.. Inti terletak sentral, sedangkan kinetoplas terletak di dekat ujung anterior dari tubuh. Pada tempat akar flagel yang terletak di depan kinetoplas, terdapat rongga berwarna yang disebut vakuol eosinofilik. Flagel yang timbul dari bagian depan tubuh berukuran sama panjang atau lebih panjang daripada ukuran panjang tubuh parasit.

e.       Habitat Leishmania Donovani
Habitatnya berkisar dari hutan hujan tropis untuk daerah kering, tergantung pada jenis vektor (terutama serangga atau hewan pengerat) masing-masing spesies tertentu mendiami. Di indonesia penyakit ini belum pernah di temukan.
Leishmania donovani seperti Trypanosoma merupakan parasit haeomoflagellate. Pada manusia, parasit ini ditemukan intraselular dalam darah, yaitu dalam sel retikulo-endotel (RE) sebagai stadium amastigot.
Dalam vektor yaitu Sand fly berjenis Phlebotomus ditemukan dalam bentuk Leptomonad dalam lambung lalat.

f.       Siklus Hidup Leishmania Donovani
Dalam siklus hidup parasit ini terdapat dua jenis tuan rumah yaitu tuan rumah defenitif yaitu manusia, dan hospes reservoirnya adalah anjing, dan antilop. Lalat pasir (sandfly) yang termasuk genus Phlebotomus merupakan vektornya atau hospes perantara.
Di dalam tubuh manusia, stadium primastigot masuk ke dalam sel makrofag dan berubah menjadi bentuk leishmania (stadium amastigot). Parasit pada tubuh manusia hidup secara intraselular di darah, yaitu dalam sel retikulo-endotel (RE) dalam bentuk leishmania (stadium amastigot). Bentuk ini mampu membelah diri secara longitudinal sehingga sel tuan rumah (host-cell) membesar dan pecah. Parasit yang keluar dari sel-sel sistem retikuendotel yang pecah ini kemudian akan mencari sel-sel sistem  retikuloendotel lainnya atau masuk kedalam aliran darah, selanjutnya stadium ini dapat ditemukan dalam sel retikulo-endotel (RE) hati, limpa, sumsum tulang dan kelenjar limpe viseral. Parasit yang berada di dalam darah inilah yang kemudian akan terisap oleh vektor penular parasit ini, yaitu Phlebotomus aguntipus.
Di dalam tubuh Phlebotomus, bentuk leishmania (stadium amastigot atau aflagella) yang terisap masuk ke dalam lambung (mid-gut) kemudian berubah menjadi bentuk leptomonad (stadium promastigot atau flagella), berkembang biak dengan cepat secara belah pasang longitudinal dan menjadi banyak dalam waktu 3–5 hari. Di dalam mid-gut vector akan berlangsung multiplikasi parasit. Dari mid-gut, parasit-parasit akan menuju kebagian anterior alat pencernaan serangga yaitu ke faring dan ke rongga mulut dan akan ditularkan melalui proboscis lalat. Dalam anterior station development ini, kelenjar ludah tidak terinfeksi dengan parasit sehingga tidak turut berperan dalam sistem penularan penyakit. Vektor penular leishmaniasis donovani ini menjadi sangat infektik pada hari ke-6 sampai hari ke-9 sejak saat mengisap darah penderita.

g.      Penyebab Penyakit
Leishmania donovani adalah agen dari leishmaniasis visceral ,secara tradisional dikenal sebagai kala-azar (“demam hitam”, terutama di Hindia), karena gejala khas. Manusia merupakan hospes definitif dan hospes reservoirnya adalah anjing dan antilop. Hospes perantara atau vektornya adalah lalat Phlebotomus. Pada leismaniasis viseral atau kala azar yang disesuaikan dengan letak geografik dan strain vektornya. Kelima macam penyakit kala azar tersebut adalah : 1) tipe india yang menyerang orang dewasa muda. Tipe ini adalah tipe kala azar klasik dan tidak ditemukan pada hospes reservoar (anjing) ; 2) tipe Mediterania, yang dihinggapi anak balita dan mempunyai hospes reservoar anjing atau binatang buas ; 3) tipe Cina yang biasanya menyerang anak balita tetapi dapat menyerang orang dewasa ; 4) tipe Sudan, yang menghinggapi anak remaja dan orang dewasa muda. Juga tiidak ditemukan pada anjing, tetapi mungkin mempunyai hospes reservoar binatang buas ; 5) tipe Amerika selatan, penyakit ini jarang terjadi (sporadis) dan dapat menyerang semua umur. Kala azar adalah enyakit yang terutama menjangkiti orang-orang termiskin diantara kaum miskin. Penyakit ini menurunkan daya tahan tubuh, mengakibatkan demam berkelanjutan, anemia, pembengkakan hati dan limpa, dan jika tidak diobati, akan menimbulkan kematian.
Penyakit ini merupakan salah satu penyebab dari buruknya pembangunan suatu daerah dan menekankan beban yang berlebihan dari system kesehatan. Penyakit ini jika tidak ditangani dengan baik. Sangat mematikan masa inkubasi biasanya berkisar antara 3 samapi 6 bulan, dan dalam beberapa kasus mungkin lebih dari satu tahun. Di India Leishmaniasis terinkubasi bisa sesingkat 10 hari. Sel jaringan utama yang terinfeksi adalah limpa dan hati.

h.      Pencegahan
i.        Tindakan pencegahan dapat dilakuakan melalui pemberantasan vektor dan pencegahan pada individu manusianya. Selain itu juga diusahakan untuk memberantas reservoir host yang menderita infeksi dengan parasir ini, terutama terhadap anjing yang menjadi reservoir host utama. Pencegahan pada individu dapat dilakukan dengan menghindari gigitan Phlebotomus dengan tidur memakai dan secara teratur melakukan penyemprotan kamar tidur dengan insektisida.

2.3 Leishmania Tropica
Parasit ini menimbulkan leishmaniasis kulit yang disebut juga oriental sore, yang tersebar dinegara-negara timur tengah misalnya Syria, Arab dan Iran, India dan Afrika Tengah. Di dalam tubuh manusia parasit ini terdapt di dalam sel-sel system retikuloendotel dari kulit.

a.      Sejarah Leishmania Tropica
Leishmania tropica adalah parasit yang menginfeksi manusia dan tikus (hewan pengeret). Leishmania tropica berasal dari protozoa yang bersel tunggal dan dapat bercoloni. Hal ini dapat menyebabkan penyakit yang disebut leishmaniasis kulit. Leishmania tropica bersel tunggal trypanosome parasit yang bertanggung jawab untuk kulit menyebabkan Leishmaniasis kulit (oriental sore). Leishmaniasis ditemukan di sekitar 88 negara di seluruh dunia. Deskripsi pertama tentang parasit ini dilakukan oleh Boroshy (1898) dan Wright (1903). Pemberian nama Leishmaniatropica dilakukan oleh Luke (1906). Sinonimnya  adalah Helcosomatropica, Herpetomonastropica, Herpetomonasfuruncolosa.

b.      Penyebaran Leishmania Tropica
Penyebaran dari parasit ini hampir sama dengan Leishmania donovani, hanya saja dilaporkan bahwa tidak ditemukan satu daerah yang sama kedua parasit ini secara bersamaan.
ropa : sepanjang pantai mediterania.
Afrika : Barat, Sudan, Tunisia, Ethiopia.
Asia : Asia Tengah, India, Israel, Turki dan lain-lain.
Amerika tengan dan selatan.
Parasit Leishmania ditularkan melalui gigitan lalat pasir betina. 7-10 hari setelah lalat pasir menggigit penderita Leishmaniasis, parasit yang ada pada lalat pasir dapat ditularkan keorang yang digigit oleh lalat pasir tersebut. Setelah masuk kedalam tubuh penderita, parasit ini menginfeksi sel darah putih dan mengalami inkubasi selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan sebelum meninggalkan gejala.


c.       Taksonomi Leishmania Tropica
Kingdom         : Protista
Subkingdom    : Protozoa
Phylum            Sarcomastigophora
Subphylum      Mastigophora
Class                Zoomastigophora
Ordo                Kinetplastida
Family             Trypanosomatidae
Genus              : Leishmania
Species            : Leishmania tropica

d.      Morfologi Leishmania Tropica
Leishmania tropica berbentuk oval, berdiameter 2 mikron atau dengan ukuran 3x4 2 mikron, tidak mempunyai flagella, terdapat axonema, 1 nukleus, 1 blefaroplas dan 1 kinetoplas. Bila organisme tersebut diwarnai dengan Giemsa atau Wright, maka nucleus dan kinetoplas akan berwarna merah, sedang sitoplasma akan berwarna biru. Stadium leishmania hanya terdapat didalam tubuh tuan rumah (manusia), leishmania hidup intra seluler dan berkembang biak dengan membelah diri. Bentuk  Leishmania tropica tidak dapat dibedakan dari morfologi Leishmania donovani.

e.       Habitat Leishmania Tropica
Habitatnya berkisar dari hutan hujan tropis untuk daerah kering, perairan, tergantung pada jenis vektor (terutama serangga atau hewan pengerat) masing-masing spesies tertentu mendiami. Di indonesia penyakit ini belum pernah di temukan.
Dalam manusia dalam bentuk Leishmania terdapat di dalam sel-sel sistem retikuloendothel dari kulit didekat porte d’entrée dan pada sel Lympoid pada kulit, tidak menyebar kebagian lain. L.tropica dalam sediaan apus dari lesi kulit terdapat intraseluler dalam leukosit, sel mononuklear, sel polinuklear, dan sel epitel atau terdapat eksterselular.cara infeksi sama seperti pada L.donovani.
Dalam vektor yaitu Sand fly genus Phlebotomus ditemukan dalam bentuk Leptomonad dalam lambung lalat.

f.       Siklus Hidup Leishmania Tropica
Boleh dikatakan bahwa siklus hidup Leishmania tropica sama dengan siklus hidup Leishmania donovani, kecuali bahwa bentuk leishmania terdapat di sel mononuklir besar dari kulit dan tidak ada di dalam visera. Baik bentuk leishmania yang terdapat pada manusia maupun bentuk leptomonad yang terdapat di dalam tubuh vector, mampu memperbanyak diri dengan membelah diri secara binary fission.

g.      Penyebab Penyakit
Leishmania tropica adalah agen dari leishmiasis kulit atau Oriental sore. Manusia merupakan hospes defenitif parasit ini dan yang berperan sebagai hospes reservoir adalah anjing, gerbi, dan hewan pengerat lainnya. Hospes perantara atau vektornya adalah lalat Phlebotomus. Pada kasus yang jarang, infeksi dapat menyebar melalui transfuse darah, jarum suntik yang sebelumnya dipakai oleh orang yang terinfeksi, dari ibu ke bayinya saat dilahirkan, atau melalui hubungan seksual. Dibeberapa daerah, penyakit ini dapat merupakan penyakit pada anjing yang sewaktu-waktu dapat ditularkan kepada manusia.
Ada 2 tipe oriental sore yang menyebabkan oleh strain yang berlainan , yaitu : 1) leismaniasis kulit tipe kering atau urban yang menyebabkan penyakit menahun; 2) leismaniasis kulit tipe basah atau rural yang menyebabkan penyakit akut.

h.      Pencegahan
Dalam upaya melakukan pencegahan terhadap Oriental sore, mengobati penderita merupakan tindakan untuk memberantas sumber infeksi. Selain itu pemberantasan vektor penular (Phlebotomus) dan mencegah gigitan vektor, misalnya dengan menggunakan repellent, bagi orang yang melakukan perjalanan jauh di daerah endmik harus menggunakan pakaian pelindung dan menggunakan anti serangga, kelambu dan pintu dan jendela pada ruma harus dimaksimalkan. Jaring harus sangat baik untuk menjadi efektif sebagai lalat pasir sekitar satu ukuran sepertiga dari nyamuk. Vaksinasi dengan menggunakan parasit Leishmania tropica yang hidup, dapat memberikan kekebalan yang tepat.

2.4 Leishmania Brasiliensis
Parasit yang dapat menimbulkan leishmaniasis mukokutan atau leishmaniasis nasofaring atau espundia ini, tersebar di daerah Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Bentuk Leishmania terdapat intraseluler di dalam sel makrofag dari kulit dan selaput lendir. Dari hidung dan rongga mulut. Morfologi parasit ini mirip dengan Leishmania donovani dan Leishmania tropica.

a.      Sejarah Leishmania Bransiliensi
-          Abad ke-7 SM ditemukan lesi moncolok mirip Leishmaniasis kulit pada tablet dari King Ashurbanipal.
-          Abad 1 M penyakit kulit di Equador dan Peru lesi kulit dan cacat wajah.
-          Tahun 1898 Peter Borovsky menggambarkan hubungan parasit untuk host jaringan adalah protozoa.
-          Tahun 1903 Ronald Ross membentuk link penyakit bernama organisme Leishmania
-          Selanjutnya leishmania berkembang menurut tipe-tipe yang lebih spesifik.

b.      Penyebaran Leishmania brasiliensis
Penyakit ini ditemukan di Amerika Tengah dan selatan ( mulai dari Guatemala sampai ke Argentina bagaian Utara dan Paraguay ). Di Indonesia penyakit ini belum ditemukan.

c.       Taksonomi Leishmania Brasiliensis
Kingdom                     : Protista
Subkingdom                : Protozoa
Phylum                        : Sarcomastigophora
Class                            : Zoomastigophora
Ordo                            : Kinetplastida
Family                         : Trypanosomatidae
Section                        : Salivaria
Genus                          : Leishmania
Species                        : Leishmania braziliensis

d.      Morfologi Leishmania Brasiliensis
Morfologi parasit ini tidak dapat dibedakan dari Leishmania donovani dan Leishmania tropica. Stadium amastigot hidup dalam sel retikuloendotel (RE) di bawah kulit pada “porte d’entree” dan menyebar ke selaput lendir (mukosa) yang berdekataan seperti mulut, hidung, dan tulang rawan telinga.
Stadium Amastigot :
o   intraseluler dalam darah (RES)
o   Bulat lonjong, 2-3 m.
o   Inti eksentrik, aksonema.
o   Kinetoplas, tidak berflagel.
Stadium Promastigot :
o   Dalam tubuh lalat.
o   Kumparan, 15-25 x 1,5-3,5 m.
·         Inti sentral, kinetoplas, berflagel.

e.       Habitat Leishmania Brasiliensis
Habitat ini berada pada pinggiran hutan dan banyak terdapat pada orang dewasa laki-laki yang bekerja di hutan. Sedangkan di Brazil di duga hospesnya adalah binatang liar. Di indonesia penyakit ini belum pernah di temukan.
Pada manusia, parasit ini terdapat intraselular dalam darah, yaitu dalam sel-sel retikulo-endotel (RE) dari kulit dan selaput lendir, serta di rongga mulut sebagai stadium amastigot. Dalam vektor yaitu Sand fly berjenis Lutzomyia sp. ditemukan dalam bentuk Leptomonad dalam lambung lalat.

f.       Siklus Hidup Leishmania Brasiliensis
Dalam siklus hidupnya, parasit ini membutuhkan Lutzomyia sp.  sebagai vektornya. Bertindak sebagai hospes reservoir adalah anjing. Penularan pada manusia terjadi melalui gigitan vector yang infektif, tetapi jga dapat melalui kontak langsung dari satu penderita kepada orang lain. Auto-infection dapat juga terjadi pada seorang penderita.
Stadium amastigot hidup didalam sel retikuloendotel (RE) dibawah kulit pada porte d’entree dan menyebar ke selaput lendir (mukosa) yang berdekatan, seperti mulut, hidung dan tulang rawan telinga. Stadium promastigot terdapat pada lalat phlebotomus sebagai bentuk infektif. Bentuk ini ditemukan pula dalam baikan NNN. Infeksi terjadi seperti pada L.donovani dan L.tropica.

g.      Penyebab Penyakit
Leishmania brasiliensis adalah agen dari leishmiasis mukokutan atau leishmaniasis nasofaring atau Leishmaniasis Amerika atau espundia. Manusia merupakan hospes definitive parasit ini dan yang berperan sebagai hospes resevoir adalah anjing. Hospes perantara atau Vektornya adalah lalat Lutzomyia sp.. Penyakit ini dapat dibagi menjadi 3 tipe menurut strain yaitu: 1) tipe ulkus Meksiko dengan lesi yang terbatas pada telinga. Penyakitnya menahun, parasitnya sedikit, ulkusnya kecil-kecil dan tidak menyebar ke mukosa lainnya; 2) tipe uta, lesi kulit yang menyerupai oriental sore, pada lesi yang dini lebih banyak ditemukan parasitnya daripada lesi yang sudah lama; penyakit ini jarang menyebar ke selaput mukosa: 3) tipe Espundia , sering bersifat polipoid dan ulkus dapat menyebar ke lapisan mokokutis dan kutis.
h.      Pencegahan
Untuk mencegah penularan leishmiasis mukokutan, dapat dilakukan dengan memberantas vektor penularannya atau menghindari gigitan dari serangga tersebut. Vaksinasi terhadap penduduk daerah endemic juga sebaiknya dilakukan.











BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Leishmania adalah flagellate yang tersebar luas di alam dan terdiri dari banyak spesies yang mempunyai morfologi yang mirip satu sama lainnya, sehingga sukar dibedakan. Genus Leishmania mempunyai 2 bentuk, yaitu : 1) bentuk Leishmania (stadium afgella atau amastigot) yang terdapat di dalam tubuh mammalia, misalnya manusia, anjing, dan hamster, dan berada dalam sel-sel retikuloendotel, dan 2) bentuk leptomonad (stadium flagella atau promastigot) yang terdapat di dalam usus artropoda yang bertindak sebagai vector. Ketiga spesies Leishmania mempunyai yang hampir sama , tetapi berbeda dalam sifat biakan, manifestasi klinis, penyebaran dan vektornya.
pada manusia parasit ini terdapat di dalam sel-sel sistem retikuloendotel, dan pada vector terdapat pada lambung vector. Manusia merupakan hospes definitive dari parasit ini, hospes reservoirnya adalah mammalia dan hewan pengerat lainnya, dan hospes perantara atau vektornya adalah lalat pasir. Penyakit yang dapat ditimbulkan dari parasit ini adalah kala-azar, oriental sore dan leishmaniasis mukokutan (esoundia). Pencegahan dapat dilakukan dengan mengendalikan vektor, menghindari gigitan, dapat pula dengan vaksinasi terhadap warga di daerah endemic. Di Indonesia, penyakit yang dapat ditimbulkkan dari parasit Leishmania belum pernah ditemukan.
3.2 Saran
Hendaknya dengan membaca makalah ini mahasiswa bisa mengetahui mengenai Leishmania sp. Dan dapat membedakan jenis-jenis dari Leishmania sp.





DAFTAR PUSTAKA

Soedarto (1990),”Protozoologi Kedokteran”, Widya Medika, Jakarta, 1990.






Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PEMERIKSAAN SALMONELLA, VIBRIO CHOLERA, SHIGELLA, DAN E.COLI PADA MAKANAN